Minggu, 12 April 2015

PERKEMBANGAN KELINCI

Awal bulan Maret saya membeli kembali sepasang Kelinci jenis REX dan NewZealand, usia kelinci yang saya beli sangat muda mungkin baru 1 bulan tetapi saya selalu pantau berat badannya kebetulan dirumah ada timbangan, sejauh ini saya membeli makan dengan Sawi, Wortel dipotong kecil-kecil dan Pelet dengan durasi Pagi, Siang, Sore dan Malam. Sampai dengan artikel ini ditulis alhamdullialah kelinci tersebut masih sehat dan menunjukan perkembangan yang baik. Saya catat kenaikan berat badannya dari awal cuma 250 gr, kemudia naik menjadi 350 gr dan sampai saat ini tercatat seberat 650 gr. Memang terasa sekali cepat besarnya tubuh kelinci ini dari mulai mudah dipegang hanya sebesar sekepalan tangan sekarang harus dengan dua tangan.





Memelihara kelinci itu memang mudah asalkan kita telaten memberi makan dan menjaga kebersihan kandang, dari sejak awal memelihara kelinci saya tidak pernah memberi makan dengan Kangkung atau Kol karena dari ebook ataupun pengalaman teman-teman yang sudah lama budidaya sayuran tersebut dapat membuat perut kelinci menjadi kembung karena menghasilkan gas saat proses pembusukan didalam perutnya.

Ada beberapa tips yang penting saat memelihara anak kelinci yg berusia sekitar 1 bulan berdasarkan pengalaman saya : 

  • Usahakan ventilasi kandang terjaga baik dan masuk sinar matahari yang cukup khususnya dipagi hari. 
  • Kebersihan kandang juga perlu dijaga, sebab kaki kelinci saat menginjak kotorannya dapat berakibat kelinci menjadi diare karena tercampur dengan makanan yang ia makan.Jauhkan dari suara atau bunyi-bunyian yang dapat membuat kelinci menjadi kaget dan stress.
  • Jika malam hari usahakan kandang jangan terkena langsung angin malam agar kelinci tidak sakit karena kelinci diusia tersebut masih rentan tubuhnya dengan kondisi cuaca.
  • Berikan makanan yang empuk atau jika ingin memberikan wortel cobalah untuk dipotong kecil-kecil terlebih dahulu.



Minggu, 22 Februari 2015

Tips Memelihara Kelinci untuk Pemula

 

  1. Jangan membeli kelinci anakan di bawah umur 2 bulan. Itu akan mengakibatkan kelinci mudah mati karena kekebalan tubuhnya rentan.
  2. Kelinci di petshop atau pinggir jalan sering dikatakan umur 1 bulan, bahkan ada yang bilang 2 bulan. Kita tidak tahu betul akan hal itu sebab kita tidak menerima kalender kelahiran. Para pedagang sering berbohong dengan mengatakan kelinci umur 1 bulan, padahal kecil-kecil, biasanya baru umur 20-25 hari. Kalau 2 bulan saja tidak diperbolehkan dibeli, maka 1 bulan jelas lebih gawat.
  3. Kelinci di bawah umur 3 bulan sangat rawan dibawa pergi jauh melewati 100 km perjalanan.
  4. Jangan percaya kelinci tidak boleh dikasih air minum. Semua makhluk hidup butuh air minum, terlebih kelinci anakan yang baru saja dipisahkan dari induknya.
  5. Jangan percaya bahwa kelinci kebutuhan air minumnya cukup dari rumput, sebab rumput layu kadar airnya sangat minim sementara kebutuhan untuk melancarkan pencernaan dengan air dan kebutuhan kencing sangat banyak. Air putih matang atau mentah sangat dibutuhkan kelinci.
  6. Kangkung bukan pakan terbaik. Setiap pohon berjenis berbambu berpotensi menyimpan gas. Jangan terkecoh pada kesukaan kelinci. Kelinci suka kangkung karena lapar dan tidak ada pakan lain. Kalau sudah lapar apapun jadi.
  7. Kangkung dan kubis menyimpan potensi gas yang tinggi dan mengakibatkan air kencing bau (amoniak).
  8. Jangan percaya bahwa musim hujan banyak mengakibatkan kematian. Bukan soal musim hujannya, tetapi kelembabab dan kebersihan yang jadi masalah. Kalau bisa ditangani secara baik dijamin tidak akan banyak kematian.
  9. Pakan kelinci adalah rumput. Anak kelinci di bawah 3 bulan lebih cocok rumput ketimbang pelet. Pemberian pelet (atau pakan padat lain) seperti ampas tahu atau bekatul boleh tetapi hanya sedikit. Baru setelah umur 2,5 bulan boleh lebih banyak (sekitar 50 gram) sedang kelinci di atas 3 bulan bisa 100gram per hari. Kelinci anak lebih cocok rumput karena sistem pencernaannya masih labil. Kalau banyak pelet jadi berat, terlebih jika tidak diberi air minum.
  10. Penyebab kudis/budugen hanya satu sebab, yakni karena kandang jorok. Kuku kelinci yang sering menginjak kotoran biasanya menularkan penyakit kudis itu ke telinga. Solusi kebersihan sebagai syarat mutlak. Kaki/kuku kelinci perlu dibersihkan dengan air hangat supaya kuman/kutu pada mati. Kalau perlu dipotong kukunya biar lebih aman.
  11. Wortel (bersih) sangat baik bagi Kelinci Anakan maupun kelinci dewasa. Gizi wortel tinggi sehingga anakan kelinci pun sangat perlu memakan wortel. Hindari wortel kotor dan busuk sebab bisa jadi penyakit pencernaan.
  12. Jangan percaya bahwa kelinci anakan bisa dibawa pergi jauh. Itu akan membuat celaka sebab kelinci anakan di bawah 2 bulan masih sangat rawan stres. Stres mengakibatkan pencernaan terganggu, terlebih jika kurang air minum dan kurang serat (rumput).
  13. Jangan percaya air membuat kelinci mati. Bukan airnya yang membuat mati, melainkan karena penyakit. Penyakit kelinci yang ditimbulkan oleh bateri, protozoa atau kuman bisa muncul dari mana saja. Termasuk air. Pastikan air itu bersih. Kalau kena kotoran segera ganti yang bersih.
  14. Jangan percaya setiap jenis kelinci yang dijual umum itu keturunan ras murni. Kita tidak tahu soal kawin silang. Pada umur 1 bulan kelinci bisa jadi nampak murni, tetapi pada dewasa kelak jenisnya jadi aneh-aneh. Biasanya sudah terjadi perkawinan silang. Kalau mau dapat bibit yang baik sesuai keinginan mesti melihat induknya langsung.
  15. Jangan membawa kelinci di perjalanan dengan kardus sebab kardus menimbulkan panas dan sumpek. Banyak kejadian kelinci pada mati. Kalaupun hidup hanya beberapa hari selanjutnya mati karena pengaruh banyak hal, seperti stress dipisah dari induk, perjalanan jauh, dehidrasi (kekurangan air) atau stres karena kepadatan kelinci.

Sumber : http://kelincisemarang.blogspot.com/2011/05/tips-memelihara-kelinci-untuk-pemula.html

Senin, 16 Februari 2015

Memelihara Kelinci itu Mudah dan Menyenangkan...

Pengalaman Memelihara kelinci - Sesuai dengan judul yang saya buat, saya ingin berbagi pengalaman dalam memelihara kelinci, pada sekitar bulan desember 2014 saya membeli sepasang kelinci lokal, awalnya hanya sebatas untuk mengisi waktu luang dengan mengurusi kelinci dan kebetulan ada kebun tetapi tidak terpakai.

Sebelumnya saya sama sekali belum pernah memelihara kelinci apalagi beternak, mulailah seiring dengan berjalannya waktu saya mulai tertarik mencari tahu tentang beternak kelinci dari internet maupun buku..mungkin kelinci sangat cocok bagi saya yang berstatus mahasiswa dengan modal terbatas karena kemudahan memelihara baik pakan maupun kandang dan harganya yang terjangkau.

Berjalannya waktu ternyata tidak disangka kelinci saya telah hamil..hehee, Saya teringat saat dahulu pernah mencicipi sate kelinci, rasanya enak dan seperti daging sapi. Kedepan rencaanya saya ingin kelinci bisa menjadi ternak daging sebagai solusi sehat pengganti daging ayam dan sapi juga harga daging kelinci yang lebih murah dari pada kedua daging tersebut.

Klo ada yg mau sharing sama saya seputar kelinci…saya dengan senang hati akan melayani

Tentang Kelinci






Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, yang dapat ditemukan di banyak bagian bumi. Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa. Pada perkembangannya, tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu). Asal kata kelinci berasal dari bahasa Belanda, yaitu konijntje yang berarti "anak kelinci". Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Nusantara mula mengenali kelinci saat masa kolonial, padahal di Pulau Sumatera ada satu spesies asli kelinci sumatera (Nesolagus netscheri) yang baru ditemukan pada tahun 1972.

Jenis
Secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis. Pertama, kelinci bebas. Kedua, kelinci peliharaan. Yang termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).
Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah menjadi kelabu.
Menurut rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora, Lyon, American Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan, dan lain-lain. Khusus Lyon sebenarnya adalah hasil dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Namun di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian.
Di Indonesia banyak terdapat kelinci lokal, yakni jenis kelinci jawa (Lepus negricollis) dan kelinci Sumatera (Nesolagus netseherischlgel). Kelinci jawa diperkirakan masih ada di hutan-hutan sekitar wilayah Jawa Barat. Warna bulunya cokelat perunggu kehitaman. Ekornya berwarna jingga dengan ujungnya yang hitam. Berat Kelinci jawa dewasa bisa mencapai 4 kg. Sedangkan Kelinci sumatera, merupakan satu-satunya ras kelinci yang asli Indonesia. Habitatnya adalah hutan di pegunungan Pulau Sumatera. Panjang badannya mencapai 40 cm. Warna bulunya kelabu cokelat kekuningan. Yang termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).
Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah menjadi kelabu.
Menurut rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora, Lyon, American Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan, dan lain-lain. Khusus Lyon sebenarnya adalah hasil dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Namun di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kelinci